Saat ini anda mungkin sedang memilih sekolah bisnis yang
tepat untuk melanjutkan studi ke jenjang magister atau anda sudah memiliki
beberapa sekolah bisnis untuk dipertimbangkan atau bahkan telah menentukan satu
pilihan.
Keputusan untuk memilih sekolah bisnis akan tergantung
kepada situasi anda sekarang ini. Kemungkinannya adalah:
- Anda baru lulus jenjang Strata-1 (S1) dari jurusan
pemasaran, ekonomi, keuangan atau teknik dan akan langsung melanjutkan
studi jenjang Strata-2 (S2) bisnis
- Anda sudah memiliki pengalaman bekerja selama beberapa tahun
di suatu industri dan berpikir bahwa jenjang S2 bisnis akan dapat mendukung
karir anda di masa depan
- Anda sudah meninggalkan bangku sekolah untuk jangka waktu
yang cukup lama untuk mengejar karir, dan sekarang anda sudah menjadi
bagian dari manajemen di perusahaan
- Anda sudah menjalankan bisnis sendiri dan berpikir ada
baiknya untuk melanjutkan studi jenjang S2 bisnis
- Perusahaan di mana anda bekerja sekarang mengharuskan
pegawai untuk memiliki gelar magister bisnis, sebagai salah satu syarat
utama untuk dapat dipromosi ke tingkat manajemen puncak dan tidak ada cara
lain untuk mendapatkan promosi tanpa mendapatkan gelar tersebut
- Atau anda mungkin punya alasan sendiri untuk mengambil
kuliah jenjang magister.
Apapun situasi anda sekarang, dari
berbagai jurusan yang ada di sekolah bisnis, anda akan menemukan satu jurusan
yang lebih sesuai dengan keinginan anda. Program-program yang ada di banyak
sekolah bisnis menawarkan program regular atau eksekutif. Program reguler berarti
bahwa kelas anda akan dijadwalkan pada hari biasa, baik siang, sore atau malam
hari. Program ini cocok untuk para lulusan baru atau yang sudah memiliki
pengalaman bekerja beberapa tahun. Program eksekutif yang biasanya diadakan di
akhir pekan memberi kesempatan kepada calon mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan
di luar hari kerja biasa.
Program reguler dapat menawarkan berbagai
jurusan: misalnya keuangan, akuntansi, pemasaran, sistim informasi, sumber daya
manusia atau manajemen umum. Walau jurusan lainnya mungkin saja dapat ditawarkan
di kemudian hari, saat ini kebanyakan program eksekutif yang diadakan pada akhir
pekan hanya menawarkan satu jurusan, yaitu manajemen umum.
Sebelum mengambil program tersebut, penulis sebagai calon
mahasiswa merasakan sulitnya mendapatkan informasi mengenai “seperti apa sih
kuliah di sekolah bisnis?” di mana
menyebabkan mahasiswa/i (selanjutnya disebut mahasiswa saja) kesulitan
mengadaptasikan dirinya terhadap metode cara belajar-mengajar yang baru,
terutama pada saat-saat awal kuliah. Sebelum perkuliahan dimulai, ada baiknya
jika mahasiswa dapat memperoleh informasi lebih awal “bagaimana sih proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode pengajaran studi kasus (case
study teaching method)?”. Kemudian, pada saat mahasiswa akan membuat thesis, studi kasus (case study) mungkin menjadi pilihannya. Beberapa dari mereka mungkin
bertanya-tanya dalam hati “saya telah belajar menganalisa beberapa ratus kasus
selama kuliah, dan sekarang saya ingin menulis studi kasus untuk thesis saya –
bagaimana cara memulainya yah?”
Sekolah bisnis jenjang magister
(S2) di indonesia akan memberikan gelar MM (Magister Manajemen) dan/atau MBA (Master
of Business Administration) setelah mahasiswa dinyatakan lulus dan memenuhi
semua persyaratan yang ditetapkan. Beberapa sekolah bisnis menawarkan program dual degree di mana anda akan mendapatkan
gelar MM dan MBA sekaligus. Kedua gelar tersebut adalah gelar akademis jenjang
magister.
Hari pertama kembali ke bangku
kuliah merupakan saat yang menyenangkan bagi kebanyakan kita semua. Untuk anda yang
mengambil program eksekutif , sebagian besar mungkin sudah lama berkecimpung di
dunia industri sejak lulus S1, sehingga berada di kelas dengan teman-teman baru
dan lepas dari aktivitas rutinitas bisnis sehari-hari adalah benar-benar
menyegarkan. Kebanyakan mahasiswa di program eksekutif telah memiliki
pengalaman pada beberapa posisi manajerial, baik jenjang manajemen yunior maupun manajemen puncak, atau bahkan
merupakan pemilik dari suatu bisnis.
Pada beberapa sesi pertama
perkuliahan, anda mulai saling mengenal satu sama lain, saling belajar dan tukar
pengalaman, dan juga mulai mengenal para dosen.
Selanjutnya, anda perlu mulai membiasakan
diri dengan lingkungan kampus seperti layanan mahasiswa, layanan perkulianan,
layanan fotokopi, perpustakaan, toko buku, kantin, dan lainnya; Juga menyelesaikan urusan administrasi seperti
mendaftarkan mobil untuk layanan parkir gratis, melengkapi semua pernyaratan
administrasi yang masih tertunda, dan sebagainya. Kelas akan memilih seorang
ketua kelas sebagai wakil untuk mengelola semua aktivitas di kampus yang berhubungan
selama proses perkuliahan, sebagai wakil untuk berkomunikasi dengan berbagai
pihak di sekolah bisnis seperti dosen, bagian
layanan operasional perkuliahan, dan layanan dokumen.
Penulis membuat suatu buku tentang pengalaman mengambil
program tersebut. Buku ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis saat mengambil
kuliah selama dua tahun di sekolah bisnis jenjang magister, pasca sarjana (
graduate business school) di Jakarta. Program yang diambil adalah
executive weekend program dengan jurusan
general management di Binus Business
School. Buku tersebut terdiri dari 230 halaman, dengan ISBN:
978-1466251281, yang berjudul “
Case Study
Method in Leading Graduate Business Schools: A Practical Guide for Getting Your
MM/MBA Degree in Indonesia by completing a case study thesis”, walaupun
tidak jadi diterbitkan oleh penerbit lokal di Indonesia, sekarang sudah
tersedia di Amazon.com:
http://www.amazon.com/Method-Leading-Graduate-Business-Schools/dp/146625128X.
Buku yang diterbitkan pada bulan Agustus tahun 2011 ini juga tersedia dalam
bahasa Indonesia, walaupun versi bahasa Indonesianya tidak jadi diterbitkan.
Bab-bab pada buku ini telah ditata sedemikian rupa, sehingga
secara praktis dapat memberikan ilustrasi kepada para mahasiswa maupun calon
mahasiswa tentang kuliah di sekolah bisnis, yang menerapkan case method.
Case study teaching method telah banyak diterapkan dan terus diadopsi
oleh sekolah bisnis di dunia semenjak diperkenalkan pertama kali di Harvard Law
School.
Contoh dari studi kasus yang dibuat oleh
penulis sebagai thesis, dibuat untuk keperluan diskusi dan analisa agar para
mahasiswa di kelas-kelas berikutnya mendapatkan gambaran tentang apa yang
mereka akan pelajari. Kemudian saat para mahasiswa telah kuliah di suatu
sekolah bisnis dan memutuskan untuk menulis studi kasus untuk thesisnya, maka
mereka akan lebih siap untuk memulai proses penulisan tersebut.
Penjelasan diperkaya dengan komentar dari lulusan beberapa
sekolah bisnis di Indonesia seperti IPMI Business School, Master of Management Gajah Mada Business School (MMUGM), Magister Manajemen Agribisnis (MMA-IPB), Master
of Management Universitas Indonesia (MMUI), Binus Business School (BBS), PPM Institute
of Management (Sekolah Tinggi Manajemen
PPM), dan Prasetiya Mulya Business School.
Komentar-komentar dari para
lulusan dimaksudkan hanya untuk menunjukkan opini independen pada saat mereka
kuliah di sekolah bisnis tersebut. Komentar-komentar tersebut tidak dimaksudkan
untuk mewakili persepsi para mahasiswa secara umum untuk sekolah bisnis
tertentu, karena para lulusan dipilih acak dan komentar-komentar tersebut tidak
dikumpulkan berdasarkan metoda statistik (misalnya mengumpulkan minimum 30 sample untuk menghasilkan distribusi
normal).
Buku ini dimaksudkan sebagai suatu kontribusi terhadap dunia
pendidikan di Indonesia untuk mendukung para mahasiswa dan orangtuanya dalam
memilih sekolah bisnis, dengan memberikan suatu gambaran singkat tentang
pembelajaran studi kasus di sekolah bisnis. Buku ini juga merupakan petunjuk
praktis untuk para mahasiswa pada saat kuliah di sekolah bisnis – terutama bagi sekolah bisnis yang
menerapkan case method. Dengan
semakin banyaknya mahasiswa yang memilih untuk menulis studi kasus untuk
thesisnya, maka semakin banyak pula kontribusinya kepada dunia pendidikan di
Indonesia. Kemudian, buku ini juga berguna bagi para orang-tua para calon
mahasiswa, yang sedang memutuskan untuk mengirimkan anak-anaknya ke sekolah
bisnis, apakah di dalam maupun di luar negeri. Sekolah bisnis di Indonesia
dapat sangat dipertimbangkan sebagai alternatif dengan kualitas yang baik.
Penulis berharap buku ini akan dapat berguna bagi siapapun yang tertarik untuk
mengetahui tentang sekolah bisnis, terutama tentang metode studi kasusnya.